yup, bukan menjadi rahasia lagih, karena kemarin kementerian Korea Utara sudah mengkonfirmasi untuk mengadakan perdamaian dengan Korea Selatan. Kedua negara ini memang sudah lama dilanda kemelut perang cukup lama. Sejak pembagian wilayah ditandai dengan 38th parallel, sejak itu pula otomatis kedua negara tersebut menabuh genderang perang yang hingga kini belum ada penyelesaiannya.

Cukup terkejut juga ketika pihak Korea Utara mengibarkan bendera putih untuk pihak lawan, karena pihak Korea Utara selama ini dikenal keangkuhannya untuk tidak berdamai secara terbuka dengan Nam Choson (sebutan Korea Selatan di Korea Utara). Sementara pihak Korea Selatan, walaupun negara yang independen secara de jure, namun dominasi pihak Amerika Serikat sejak merdeka masih sangat kentara sekali. Sehingga mau tidak mau pergerakan politik di Korea Utara dipengaruhi oleh negara superpower ini.

Pernah dalam suatu perkuliahan di Ajou University, yang gw ikuti dengan beberapa teman Indonesia, suatu kali dalam Ujian Tengah Semester ada pertanyaan yang berbunyi, "apa yang akan terjadi jika pihak Korea Selatan dan Korea Utara bersatu?".
Pertanyaan yang pastinya direspon berbeda-beda oleh setiap mahasiswa. Kami pun Mahasiswa Indonesia biar dari negara yang sama tetapi apa yang kita pikirkan berbeda.

Sebagian besar mahasiswa menjawab, akan sulit kedua negara tersebut bersatu karena mereka sudah dilanda perang yang berkepanjangan. Ditambah dominasi negara lain yang juga berpengaruh penting. Kemudian juga kesenjangan antara kedua negara ini jauh sekali jika ditilik melalui pendapatan perkapita, satu yang mungkin terjadi ketika negara ini bersatu, otomatis pendapatan perkapita kedua negara ini langsung merosot tajam. Mereka akan membangun dari awal apa yang selama ini telah dihasilkan khususnya bagi pihak Korea Selatan.

Tetap yang menjadi pertanyaan di benak gw, Will they Reunite?

*semoga mereka mengambil jalan yang terbaik.

Categories:

Leave a Reply