Selepas Maghrib menjelang Isya, seperti biasa gue dan keluarga berkumpul untuk berbagi cerita mengenai segala hal yang terjadi hari ini sambil memandangi sebuah kotak 42 inchi yang tertata apik sebagai media informasi. Ini memang bukan sebuah kebiasaan yang dilakukan setiap hari, tapi ketika satu orang kumpul dan berbuat keramaian di kamar orang tua secara otomatis yang lain juga ikut serta dalam keramaian itu. Alhasil keonaran terjadi dengan masing-masing cerita yang disampaikan.
Pangilan Tuhan terakhir pada hari inilalu berkumandang di pelosok-pelosok masjid yang dihantarkan melalui udara terdengar juga oleh gue. Seperti terstimulasi otomatis, gue meninggalkan ruangan tersebut, lalu ke kamar mandi untuk mensucikan diri, dan melenggang dengan tenang ke mesjid.
Sebenarnya ada yang aneh ketika kaki ini membuka pintu untuk keluar menuju masjid, waktu Isya telah dimulai namun sayup-sayup suara ketukan rebana dan alunan suara masih saja terdengar. Dalam hati ini bertanya-tanya, apakah qasidahan lebih penting daripada mendirikan sholat? adakah hal lain yang dihisab pertama kali selain sholat?
Maaf gue sendiri juga bukan yang luas pemahaman ilmunya mengenai agama Islam, tapi untuk yang pondasi sepertinya kita umat Islam juga mengetahui hal tersebut. Lantas kenapa tidak ditegakkan?
