Nanti Diculik Kayak Widi Vierra

Semasa itu, semasa masih di Bandung yang dingin-dingin empuk dan damai sejahtera sentausa senusatara, gue menunggangi sebuah angkot yang sedang baik jalannya. Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk. Tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk. Suara mobil angkot. Terdapatlah seorang ibu dan anaknya diangkot. Umur si ibu tersebut secara pasti gue gak tau, karena gue tidak menanyakan dan tidak menyuruh ibu tersebut memperlihatkan dompetnya. Dan gue pun juga tidak menanyakan ke anaknya perihal berapa umur ibu tersebut. Abang angkot pun hanya terdiam tanpa berkata sepatah apapun ke ibu tersebut mengenai umurnya. Jadi pertanyaan kuis hari ini adalah berapa umur ibu-ibu yang menaiki angkot bersama saya?Oh iya, lupa deh mau cerita anaknya. Anaknya seperti beberapa tahun lebih muda dibawah saya. Walaupun banyak yang bilang kalo saya adalah muda, belia, dan memesona, tapi apa dikata anaknya ibu tersebut lebih muda lagi. Tanpa embel-embel kata belia dan memesona loh ya. Anaknya dan percakapan mereka sih berkuliah di Bandung. Tepatnya baru beberapa semester. Lalu bapaknya, kakaknya, dan adiknya tidak saya ceritakan disini, entah kemana mereka. Saya pun tidak menemukannya di angkot. Mungkin si bapak sedang ada permasalah dengan istrinya, mungkin juga si adik sedang belajar menari ala sinetron 'Putih Abu-Abu' di SCTV, mungkin juga kakaknya sedang mengerjakan tugas akhir. Mereka yang jelas bukan tanggung jawab saya sebagai anak muda yang riang seperti berang-berang. Sahut-sahut menyambut, saya sempat menguping loh percakapan mereka. Bukan bermaksud eavesdropping, tapi karena satu angkot jarak kedekatan kita menjadi akrab. Beda kalau saya dan si ibu beserta anaknya naik kereta. Mungkin kita tidak dipertemukan dalam satu gerbong yang sama. Tapi ada asa dan cinta di gerbong itu. Halah~Kira-kira beginilah percakapan ibu dan anaknya.


Ibu     : "Nak nanti kamu harus hati-hati lho"

Anak    : "Iyah bu"

Ibu     : "Pokoknya kalo kemana-mana musti ada temennya"

Anak    : "Iyah" (dengan tampang mesem)

Ibu     : "Ibu gak mau kamu nanti kayak Widi Vierra diculik"

Anak    : (Diam seribu bahasa)

Begitu juga dengan gue, diam seribu bahasa. Pasalnya gue tilik-tilik ternyata anaknya gak ada mirip-miripnya kayak Widi Vierra. Dari muka jauh, dandanan apalagi. Widi Vierra berpakaian agak terbuka sementara si anaknya pakai kerudung. Dalam hati saya berkata, "Pede banget si ibu nih" (Sambil menguap).

Leave a Reply