Ealah… Belum Kapok Juga
Tentu
masing ingat kan sekitar dua minggu lalu bagaimana bencana banjir merendam
Jakarta dan sekitarnya sehingga lumpuh total dan menyebabkan kerugian idak
secara materi tapi juga yang lainnya (apa yang lainnya? Moril kali yak). Berapa
ribu orang yang harus mengungsi, terus berapa milyar kerugian perharinya,
berapa milyar dana penanggulangan pasca banjir supaya Jakarta bisa segera
recovery dari banjir. Banyaaaaak dan susah ngitungnya buat orang awam macam
gue.
Dua minggu
belum lama dong yah, yah kalo ditambah seminggu lagi jagung-jagung di kebon
juga mateng semua. Telur-telur ayam yang dierami induknya pun menjadi anak ayam
yang siap menyongsong masa depan *halah*. Dua minggu bagi manusia yang bego,
gak bisa mengambil hikmah yang terjadi, dan menyepelekan kekuatan yang
ditimbulkan oleh alam mungkin tidak berarti apa-apa.
Kemaren di
halte dekat tol Bekasi Barat seorang bapak yang duduk di samping gue dan tengah
menikmati sebuah permen dengan asyiknya membuang bungkus permen itu sembarang. HEK! lalu gue liat sekeliling, ada seorang pemuda yang ngerokok gak jauh dari TKP enak aja gitu buang abunya dimana-mana. HEH BARU DUA MINGGU LOH CONG, ITU KITA KERENDEM!!! Entahlah gue gak tau apakah itu orang menikmati banjir dan menari-nari diatas genteng rumahnya ketika banjir tanpa merasakan kegetiran apapun ketika bencana terjadi. Salut banget sama orang-orang kayak begitu yang bisa membuat orang menderita.
Bodohnya lagi, gue sebagai orang yang bisa ehm... istilahnya 'menasehati' gak bisa ngomong langsung ke orangnya. Karena gue masih mau belajar untuk ngomong baik-baik tanpa menyakiti orang lain. Hal inilah yang susah karena terbiasa ngomong blak-blakan dan kasar, takutnya begitu gue ngomong itu orang sakit hati dan gak nerima yang gue katakan, yang ada malah gue yang dosa :'(