Tahun Lalu Dalam Kenangan
Sudah dua hari meninggalkan tahun lalu, berjalan dan melaju dalam tahun 2013 saat ini. Harapan dan cita-cita baru digantungkan setinggi-tingginya agar dapat tercapai. Masa lalu yang buruk dan kelam harus dilupakan, namun prestasi dan harapan yang menjadi kenyataan akan terkenang sebagai salah satu kenangan manis dalam hidup.
Bagi saya pribadi tahun lalu layaknya tahun-tahun sebelumnya, penuh warna, penuh rasa, dan penuh kejutan. Wish list yang saya buat sederhana dan terbagi dalam empat poin tidak semuanya tercapai, artinya tidak ada satu pun resolusi tahun baru saya yang menjadi kenyataan. Sedih? tidak, saya melihat banyak segi positifnya yang dapat diambil sebagai bahan bakar untuk menyusun dan melaksanakan persiapan tahun depan supaya lebih baik lagi. Jujur sebagai planner, rencana yang saya lakukan begitu matang dan terperinci namun begitu menghadapi lapangan yang penuh dinamika, hal tersebut jadi sulit terwujud.
Tahun lalu saya berencana untuk Umroh, hal ini belum tercapai karena dana yang dikumpulkan belum memadai untuk biaya perjalanan dan akomodasi selama di sana. Memiliki pekerjaan sebagai freelancer yang tidak mendapatkan gaji tetap setiap bulannya membuat saya harus mengatur prioritas yang akan saya jalankan. Maka rencana ini gagal terlaksana.
Kedua, saya memiliki resolusi untuk dapat berkuliah di luar neger dengan full beasiswa. Mengejar kesempatan berkuliah di luar neger menjadi salah satu deretan wish list yang saya susun di akhir tahun 2011. Karena pada tahun yang sama saya pun sempat mengikuti beberapa seleksi beasiswa namun gagal mendapatkannya. Tahun lalu pun saya coba untuk berusaha mendapatkannya. Karena kurangnya persiapan dan tidak fokus terhadap hal tersebut membuat saya gagal kembali mendapat beasiswa. Sementara teman-teman lain sudah mulai bersekolah S2. Hal ini yang membuat saya terpukul dan sempat merasa down selama beberapa bulan. Namun tetap pada pendirian, hal ini tidak akan membuat saya menyerah untuk mencoba kembali tahun ini.
Di tahun lalu pula, saya berencana apply lamaran pekerjaan ke berbagai perusahan (terutama BUMN dan swasta) sebagai rencana cadangan jika beasiswa kunjung tak dapat digenggam oleh tangan. Tak terhitung berapa perusahaan yang saya apply dan mencoba ikut tes yang diadakan berbagai perusahaan. Biasanya saya gagal di tes psikologi. Salah seorang teman berpendapat bahwa spesifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan mungkin tidak sesuai dengan kepribadian dan cara saya bekerja. Baiklah, saya bisa terima. Tapi karena membuat penasaran, walaupun bukan my main goal in this year but I'd to try again.
Satu lagi yang tidak boleh terlewat dalam tulisan ini adalah TOPIK, saya tahun lalu berencana untuk bisa lulus dalam tes ini. Sederhananya TOEFL dalam bahasa Korea, karena sudah hampir dua tahun lebih saya belajar Bahasa Korea namun belum berhasil melewati tes ini. Terutama dalam ujian kelas intermediate. Informasi yang saya dapatkan di website penyelenggara tes dengan perwakilan lembaga di Indonesia seringkali berbeda. Jadi harus cross check kedua sumber informasi tersebut. Entahlah tahun ini akan ikut atau tidak, rasa-rasanya sudah terlalu malas karena demam Korea dimana-mana menjadikan setiap jengkal yang dilewati penuh dengan atribut Korea. Namun hal ini tidak akan membuat saya berhenti untuk melatih dang mengulang materi yang saya dapat. Trend boleh jadi merebak like mushroom in the rain. But kemampuan bahasa sedang ada trend atau tidak tetap saja diperlukan.
Anehnya ada juga hal-hal yang saya tidak rencanakan namun terwujud. Salah satu berkah bagi saya untuk disyukuri. Walaupun saya belum memiliki pekerjaan tetap, namun Allah SWT menurunkan rezeki dari mana saja, tahun ini tujuh tawaran kerja sebagai interpreter saya terima. Lebih dari lumayan, mengingat jumlah nominalnya yang sama dengan sebulan orang bekerja, sedangkan saya hanya seminggu bekerja. Teman? jangan ditanya, kerja sebagai freelancer membuat banyak teman dengan berbagai macam orang dan tingkat generasi. Dari sini saya bisa banyak belajar mengenai berbagai macam karakteristik dan sifat orang-orang sekitar. Selain itu, tahun ini pula saya diajak berkenalan dan belajar lebih dekat selangkah lagi dengan sang maha pencipta. Ini salah satu berkah terbesar dalam hidup saya yang pernah diraih. Digadaikan dengan keempat resolusi tahun lalu saya pun enggan. Saya memiliki keinginan agar tetap diberikan istiqomah dalam jalan yang diridhoi-Nya.
Semoga tahun ini bisa lebih banyak mengalir berkah, rezeki, ampunan, dan ridho kepada saya, keluarga, dan teman-teman. Puluhan rencana yang terdiri dari rencana pribadi atau proyek kolaborasi dengan teman telah tersusun rapi. Harapannya semoga semua dapat terwujud dengan baik. Kesalahan di tahun sebelumnya sebisa mungkin untuk tidak diulang.
Amin~